Lokasi kegiatan KKN PPM “Peningkatan dan Pengembangan Pemberdayaan Potensi Unggul Pertanian Sebagai Daerah Sentra Agrowisata” terletak di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Gambar: Lampiran 1). Desa Banyuroto termasuk kedalam wilayah administratif Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Desa ini termasuk dataran tinggi dengan iklim seperti pada daerah dataran tinggi pada umumnya di daerah tropis. Bentangan wilayahnya berupa tanah perbukitan dan tanah pegunungan, karena bertepatan di lereng antara Gunung Merapi dan Merbabu. Potensi daerah ini adalah berupa daerah pertanian yang dapat dikembangkan sebagai daerah agrowisata karena dekat dengan kompleks wisata Ketep Pass dan Taman Wisata Lereng Gunung Merapi sehingga merupakan destinasi wisata yang cukup menarik apabila dikembangkan agrowisata unggul pertanian. Selain potensi yang dapat dikembangkan sebagai agrowisata, potensi lain dari desa Banyuroto, Sawangan adalah dari hasil pertanian dan perkebunan yang mampu menghasilkan potensi unggul menggunakan sistem bercocok tanam tumpang sari dan tumpang gilir guna memperbaiki mutu genetik sutau tanaman. Hasil pertanian yang mampu dijadikan produk unggulan adalah stroberi, tomat cerry, pepaya california dan cabai.
Dari data monografi pemerintah desa setempat dilaporkan bahwa kondisi sosial masyarakat Banyuroto, Sawangan belum cukup maju, dengan mayoritas pendidikan adalah Sekolah Menengah Pertama dan Atas. Mata pencaharian masyarakat mayoritas adalah petani, pedagang, guru, sopir dan pengusaha sehingga mayoritas merupakan masyarakat yang terlatih dan sederhana.
Selain potensi diatas, masyarakat desa ini mengalami permasalahan yaitu pada sistem bercocok tanam secara tumpang sari dan tumpang gilir, masyarakat belum memahami untuk pemilihan jenis tanaman yang cocok digunakan untuk sistem ini, mereka masih menggunakan pemilihan tanaman yang kurang tepat untuk ditanamn pada sistem tumpang sari dan tumpang pilih. Selain itu, dalam hal pemupukan, masyarakat kurang memahami pemanfaatan pemupukan yang seimbang dan konsisten, mereka masih mempunyai prinsip dengan pupuk yang banyak maka hasil pertanian akan baik, hal ini mengakibatkan banyak tanaman yang mengalami krisis hara mineral dan menjadikan hasil panen yang kurang optimal. Disamping itu, dalam hal penyediaan pembibitan, masyarakat petani masih menggunakan sistem greenhouse yang sekali pakai tidak terognaisasi dengan baik dan tidak
menggunakan greenhouse yang permanen. Masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani, pensiunan bahkan masih banyak yang pengangguran, kurang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari sehingga membutuhkan penghasilan tambahan. Disamping itu, lahan pertanian yang berpotensi sebagai sumber penghasilan juga tidak semuanya dikelola dengan baik, masih memerlukan teknologi yang dapat memajukan pertanian yang berkelanjutan. Salah satu inovasi teknologi yang akan dikembangkan adalah dengan perbaikan genetik guna meningkatkan mutu hasil pertanian sehingga dapat berdaya saing nasional. Berdasarkan monograf profil desa Banyuroto yang diberikan pemerintah daerah setempat, belum tercatat telah diberikan solusi permasalahan baik melalui KKN-PPM atau yang lain. Dengan melihat permasalahan serta potensi yang ada di desa Banyuroto, Sawangan, Kabupaten Magelang maka melalui program KKN-PPM UGM “Peningkatan dan Pengembangan Pemberdayaan Potensi Unggul Pertanian Sebagai Daerah Sentra Agrowisata” desa Banyuroto, Sawangan, Kabupaten Magelang berusaha untuk menginisiasi kegiatan peningkatan genetik potensi unggul pertanian dan pemberdayaan masyarakat setempat agar dapat meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan serta kemampuan masyarakat sehingga desa tersebut menjadi desa percontohan yang maju terutama dalam bidang agrowisata. Beberapa program kerja yang akan dilaksanakan dalam program KKN PPM UGM “Peningkatan dan Pengembangan Pemberdayaan Potensi Unggul Pertanian Sebagai Daerah Sentra Agrowisata” adalah sosialisasi program, pelatihan teknologi poliploidisasi, pelatihan budidaya tanaman hortikultura dalam skala besar, pelatihan budidaya tanaman hortikultura skala rumah tangga dengan persilangan dan compoting, pembuatan alat peraga berupa entkast dan inkubator untuk pembungaan dan pemeliharaan benih-benih unggul, pembuatan pot unik dan display buah stroberi, tomat cerry, pepaya californica dan cabai, pengadaan pameran/showroom tanaman-tanaman hasil budidaya masyarakat, serta pembuatan greenhouse yang siap pakai, permanen dan tahan lama serta berstandart nasional.